Akhirnya Kades Lumahan Akui, Kantor Desa Kosong Selama 3 Hari, Alasan: Ada Kegiatan PKK

Kuala Tungkal, Hajarnews.com — Setelah sempat membantah, Kepala Desa Lumahan, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), akhirnya mengakui bahwa kantor desa memang kosong selama tiga hari pada 21–23 Juni 2025 lalu. Hal ini diungkapkan Kades Lumahan, Ismail, yang menyebutkan bahwa perangkat desa saat itu tengah mengikuti rangkaian kegiatan PKK tingkat desa dan kecamatan.

“Tanggal 21 gotong royong persiapan, tanggal 22 acara PKK kecamatan, sedangkan tanggal 23 gotong royong pembersihan selesai kegiatan tersebut,” terang Ismail saat dikonfirmasi Lantangjaambi.id melalui sambungan telepon, Sabtu (28/6/2025).

Bacaan Lainnya

Pengakuan tersebut muncul setelah keluhan warga Lumahan ramai beredar di media sosial. Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan kondisi kantor desa yang kosong saat jam kerja diunggah oleh akun bernama wong Deso. Dalam unggahannya, ia menuliskan kekecewaan karena tiga hari berturut-turut mendatangi kantor desa tanpa pelayanan. Ia bahkan meminta Bupati Tanjab Barat dan Camat Senyerang turun langsung melakukan inspeksi mendadak.

“Sebagai warga Desa Lumahan kami kecewa. Tiga hari datang ke kantor tidak menemukan satu pun perangkat desa, padahal masih jam kerja,” tulisnya dalam unggahan yang sempat viral.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tanjab Barat, M. Nasir, menyatakan pihaknya akan segera turun tangan untuk mengklarifikasi persoalan ini.

“Dalam waktu dekat kita akan meminta klarifikasi langsung, baik dari perangkat maupun kepala desa terkait pelayanan yang dikeluhkan warga,” ujarnya saat dikonfirmasi.

M. Nasir juga berterima kasih kepada warga yang telah menyampaikan informasi, karena laporan tersebut menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya untuk menilai kinerja dan kedisiplinan aparatur desa.

Sementara itu, Camat Senyerang hingga berita ini diturunkan belum berhasil dimintai keterangan. Sebelumnya, Kepala Desa Ismail sempat membantah adanya kekosongan kantor desa. Bahkan, ia menuding laporan warga tidak benar dan menuding pelapor hanya berniat menjatuhkan citra desa.

“Coba tanyakan siapa orangnya yang katanya tiga hari datang ke kantor tidak ada orang. Itu orang sengaja menembak-nembak, alias sakit hati. Selama ini kantor selalu buka dan petugas desa ada di tempat,” tegas Ismail pada Jumat (27/6/2025) lalu.

Kini, setelah pengakuan terbuka dari Kades, warga berharap pemerintah daerah benar-benar menindaklanjuti keluhan agar pelayanan publik di tingkat desa bisa berjalan maksimal tanpa alasan apapun.  (Den)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *