Aliansi Wartawan Dampingi Ketua Komite SMAN 1 Kuala Tungkal Sambangi Diskominfo

Aliansi Wartawan Dampingi Ketua Komite SMAN 1 Kuala Tungkal Sambangi Diskominfo

Tanjabbar, Hajarnews.com – Terkait pemberitaan media dan di medsos atas kegiatan silaturahmi yang dilaksanakan oleh para siswa/i SMAN 1 Kuala Tungkal membuat preseden buruk terhadap dunia pendidikan di Tanjung Jabung Barat.

Dampak dari pemberitaan yang menyematkan kata “Dugem” sangatlah menyudutkan semua pihak yang terkait, padahal video yang beredar 16 detik itu hanyalah merupakan luapan rasa suka cita atau Euforia para siswa/siswi yang telah menyelesaikan ujian akhir.

“Setelah berbulan-bulan kami hanya daring tanpa ada tatap muka disekolah dan pada kegiatan itu kami hanya silaturahmi antara sesama siswa yang nantinya setelah kelulusan akan berpisah memilih jalan masing-masing,” ujar salah seorang siswa.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Komite SMAN 1 Kuala Tungkal angkat bicara

“Saya selaku pihak komite meminta kepada rekan media untuk mengklarifikasi judul yang kurang tepat di sematkan kepada anak-anak kami maupun kepada SMAN 1, “Dugem” yang terilies dalam judul pemberitaan tersebut yang betul betul memalukan daerah dan lembaga pendidikan Tanjabbarat serta para siswa dan orang tua murid,” ujar Mardan (Ketua Komite SMAN 1).

“Atas judul “Dugem” dan Adanya beberapa rekan – rekan media menulis dengan tidak memperhatikan kode etik jurnalist dalam penulisan. Konotasi dari kata Dugem sangatlah buruk, yang mana hal itu menggambarkan persepsi negatif dunia malam dan sementara dalam kegiatan itu tidak ditemukan adanya penggunaan obat-obatan, Narkotika ataupun tindakan asusila. Tidak dipungkiri ada juga segelintir rekan rekan jurnalist yang menggunakan tulisan dengan kata kata “DI DUGA” ataupun kalimat kiasan yang lebih halus dan tidak memvonis tentang kegiatan yang dilakukan siswa – siswi itu,” sambungnya.

Dalam kesempatan ini pula Mardan berharap kepada beberapa perwakilan wali murid untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati dan kepada Kepala Sekolah serta Majelis Guru, sebab atas viralnya kejadian ini jelas sudah memalukan nama Daerah Tanjabbarat dan para siswa serta alumninya begitu juga para orang tua.

“Saya memohon kepada Dinas Kominfo dan para Aliansi Jurnalis di Tanjabbarat untuk mendesak oknum wartawan agar mengklarifikasi Kata Dugem dalam judul pemberitaannya, karena tidak faktual, Pungkasnya.(Ocki/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *