Kuala Tungkal, Hajarnews.com — Dugaan pekerjaan asal-asalan kembali mencoreng citra pengelolaan Anggaran Dana Desa (DD) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat). Kali ini, proyek perkerasan jalan di RT 08 Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, disorot warga lantaran dinilai dikerjakan tidak sesuai spesifikasi. Ironisnya, saat dimintai klarifikasi, Kepala Desa Pematang Lumut, Syaiful Juhri, justru memilih bungkam.
Pantauan tim media di lokasi pada Senin (14/7/2025) menunjukkan kondisi jalan yang bergelombang, timbunan base course tipis, dan banyak bagian yang lebih didominasi tanah urug ketimbang batu pecah. Warga pun kecewa karena merasa mutu jalan jauh dari harapan.
“Setelah kami ukur, ketebalan dan lebarnya tidak sesuai dengan papan proyek. Ini pakai uang rakyat dari Dana Desa, kami jelas kecewa,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Berdasarkan papan informasi proyek, jalan tersebut seharusnya memiliki panjang 185 meter, lebar 3 meter, dan tebal 15 centimeter. Namun, hasil pengukuran warga hanya menemukan lebar rata-rata 2,8 meter dengan ketebalan 7–10 centimeter di beberapa titik.
Warga mendesak pemerintah desa dan instansi terkait segera turun tangan. Mereka khawatir jika dibiarkan, jalan akan cepat rusak dan merugikan masyarakat.
Menanggapi hal ini, Camat Betara, Nasrul, menyatakan pihaknya tidak tinggal diam. “Besok kita akan panggil Kepala Desa-nya untuk dimintai penjelasan terkait informasi ini,” tegasnya melalui sambungan telepon.
Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, Kades Pematang Lumut belum memberikan jawaban meski sudah dihubungi lewat pesan WhatsApp. Sikap bungkam ini justru menambah kecurigaan warga akan dugaan penyelewengan Dana Desa yang seharusnya digunakan untuk kepentingan bersama.
Masyarakat berharap aparat pengawasan, mulai dari Inspektorat hingga aparat penegak hukum, turun tangan agar Dana Desa benar-benar dimanfaatkan sesuai aturan dan tidak berujung hanya formalitas belaka. (Den)