Kuala Tungkal, Hajarnews.com — Polemik proyek rehabilitasi halte sungai di kawasan Kuala Indah, Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), semakin memanas. Ketua RT 05 Kuala Indah dengan tegas menyatakan tidak akan menandatangani berita acara serah terima pekerjaan halte sungai yang baru saja direhab oleh pihak ketiga.
Menurut Ketua RT, penolakan tersebut bukan tanpa alasan. Ia menilai pekerjaan rehab halte sungai itu jauh dari harapan dan tidak sesuai dengan kebutuhan warga. Pekerjaan hanya terfokus pada bagian atas halte, sekadar ‘dipoles-poles’ saja, sementara bagian yang krusial justru diabaikan.
“Bagian lantai halte masih pakai kayu yang kualitasnya rendah. Kalau begini terus, warga bisa celaka karena kapan saja bisa ambruk,” tegas Ketua RT kepada awak media, Selasa (15/7/2025).
Ia menambahkan, masyarakat sebenarnya berharap lantai halte sungai diganti dengan bahan kayu yang lebih kuat dan tahan lama seperti kayu bulian. Selain itu, struktur atas halte pun perlu diperbaiki agar benar-benar aman digunakan.
Lebih ironisnya lagi, Ketua RT mengungkapkan sejak pertama dibangun halte tersebut tidak pernah dimanfaatkan warga. “Sampai sekarang warga tetap pakai dermaga lama. Mereka takut naik ke halte baru karena kondisi bangunannya tidak meyakinkan,” ujarnya.
Ia pun meminta Bupati dan Wakil Bupati Tanjab Barat turun langsung meninjau kondisi halte sungai tersebut. Ketua RT bersama warga berharap pemerintah daerah tidak tutup mata terhadap kondisi fasilitas publik yang dibangun menggunakan dana rakyat namun justru mubazir.
“Kami tidak mau uang rakyat terbuang percuma. Kalau rehabnya begini, halte tetap tidak bisa dipakai warga. Jadi percuma,” pungkasnya. (Tim)