Perkuat Identitas Bangsa, Tanjab Barat Gandeng Badan Bahasa Lestarikan Bahasa Daerah

Jakarta, Hajarnews.com  — Komitmen untuk merawat identitas bangsa kembali ditunjukkan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat). Melalui kerja sama strategis dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Tanjabbar melangkah maju dalam upaya pelestarian bahasa dan budaya daerah.

Penandatanganan nota kesepahaman ini berlangsung khidmat di Aula Sasadu, Gedung M. Tabrani, Badan Bahasa, Jakarta Timur, Selasa (06/5/2025). Bupati Tanjab Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., hadir langsung didampingi sejumlah pejabat daerah, termasuk Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda, serta kepala dinas terkait.

Bacaan Lainnya

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, S.Sos., M.Si., menyambut baik kolaborasi ini dan menekankan bahwa langkah tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari strategi nasional membumikan kembali bahasa dan budaya sebagai pilar pendidikan bermutu.

“Ini adalah bentuk sinergi nyata antara pusat dan daerah dalam memperkuat pendidikan dan kebudayaan. Evaluasi akan terus kami lakukan agar kerja sama ini membuahkan hasil konkret,” ungkap Hafidz.

Bupati Anwar Sadat dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya kerja sama ini sebagai bagian dari visi besar Tanjung Jabung Barat untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berakar kuat pada nilai-nilai budaya.

“Kami ingin SDM kami tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh dalam karakter dan berakar dalam budaya lokal. Kolaborasi ini adalah bagian dari ikhtiar besar itu,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Tanjabbar, dengan keragaman bahasa dan tradisi yang dimilikinya, memiliki tanggung jawab moral dan historis dalam menjaga warisan leluhur.

“Bahasa daerah adalah identitas. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkaya dokumentasi, revitalisasi, dan pemanfaatan bahasa sebagai aset budaya yang tak ternilai,” tambah Anwar Sadat.

Acara juga dirangkai dengan diskusi panel bertema “Sinergi Pemerintah Pusat/Daerah, Akademisi, dan Komunitas Bahasa dan Sastra dalam Penguatan Kedaulatan Bahasa Indonesia.” Diskusi menghadirkan para narasumber lintas sektor, seperti Kepala Badan Bahasa, Bupati Tanjabbar, Deputi Otorita IKN, Rektor UMT, dan Ketua HISKI, dengan Sekretaris Badan Bahasa sebagai moderator.

Langkah Tanjabbar ini menandai babak baru dalam penguatan jati diri bangsa melalui bahasa dan budaya. Di tengah tantangan era digital, kolaborasi seperti ini menjadi kunci untuk memastikan nilai-nilai luhur tetap hidup di generasi mendatang.  (Iwan/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *