Tanjab Barat, Hajarnews.com – Tanggul yang dibangun menggunakan Dana Desa (DD) Tanjung Senjulang pada tahun 2024 di Kecamatan Bram Itam menjadi sorotan setelah mengalami kerusakan meski baru beberapa bulan selesai dikerjakan. Kondisi ini memunculkan dugaan adanya praktik kecurangan dalam pengerjaan proyek tersebut.
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pengerjaan diduga dilakukan asal-asalan dengan adanya beberapa titik longsoran kecil dan retakan pada tanah. Lebih mencurigakan lagi, papan informasi proyek tidak terlihat di lokasi, sehingga memunculkan kecurigaan bahwa anggaran pekerjaan sengaja disembunyikan agar sulit diawasi oleh masyarakat.
Ketua Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Kabupaten Tanjab Barat menegaskan akan melaporkan proyek tanggul tersebut kepada pihak berwenang. Menurutnya, kurangnya transparansi dalam proyek ini menunjukkan indikasi penyimpangan.
“Proyek ini tidak mencantumkan nama penyedia, pengawas, dan besaran anggaran. Tidak adanya papan informasi seperti ini adalah bentuk ketidaktransparanan yang sangat mengkhawatirkan,” ujar Ketua AWI pada Sabtu (25/1).
Ia menambahkan bahwa proyek yang tidak transparan berpotensi pada penyimpangan, seperti pengurangan volume pekerjaan atau penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi.
Seorang warga setempat juga mengungkapkan bahwa sejak awal pengerjaan, memang tidak ada papan informasi di lokasi. “Panjangnya sekitar 3.000 meter, dan pengerjaannya dilakukan oleh Saudara (AF) seorang oknum Kades,” kata warga tersebut.
Pihak Inspektorat Tanjabbarat hingga berita ini diterbitkan belum memberikan tanggapan terkait proyek tanggul yang dipertanyakan tersebut.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan penyimpangan dalam penggunaan Dana Desa, yang seharusnya transparan dan dapat diawasi oleh masyarakat. Ketua AWI berharap laporan ini dapat ditindaklanjuti dengan serius oleh pihak berwenang untuk memastikan pengelolaan Dana Desa yang lebih baik di masa mendatang. (Den/*)
