Kuala Tungkal, Hajarnews.com – Proyek pembangunan oprit jembatan di ruas jalan Simpang Sialang menuju Pelabuhan Roro Kuala Tungkal menuai sorotan tajam dari masyarakat. Pasalnya, proyek yang bersumber dari APBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) Tahun Anggaran 2025 itu diduga dikerjakan secara asal-asalan dan jauh dari standar kualitas yang diharapkan.
Saat ditemui di lokasi, Kamis (25/6/2025), sejumlah pengguna jalan yang melintasi jalur tersebut mengungkapkan kekecewaan mereka atas buruknya hasil pembangunan. “Kami berharap Bupati segera turun langsung meninjau proyek ini. Niat baik Bupati membangun oprit untuk mempermudah aktivitas dan mendukung perekonomian masyarakat sudah sangat tepat, tapi sayangnya pelaksanaannya justru mengecewakan,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Masyarakat menilai mutu pekerjaan proyek tersebut sangat rendah, bahkan beberapa bagian sudah menunjukkan kerusakan meski baru saja rampung. Berdasarkan pantauan media di lapangan, ditemukan beberapa oprit jembatan mengalami retak-retak, bahkan besi tulangan tampak keluar dari cor beton. Kondisi ini memunculkan dugaan bahwa proyek dikerjakan tidak sesuai spesifikasi.
“Bagaimana mungkin dengan anggaran yang besar, kualitasnya seperti ini? Kami menduga ada permainan antara pihak pelaksana, konsultan pengawas, dan pejabat pembuat komitmen (PPK),” tambah warga.
Data yang dihimpun menyebutkan, setiap titik pembangunan oprit jembatan di lokasi tersebut menelan anggaran sekitar Rp 800 juta per titik, yang dikerjakan oleh berbagai perusahaan kontraktor.
Berikut daftar perusahaan pemenang tender proyek oprit jembatan tersebut, diantaranya ;
1. Oprit Parit Masjid: CV Restoe Bumi
2. Oprit Parit VI: CV Camkoha Inti Sejahtera
3. Oprit Parit Gantung: CV Raitsa
4. Oprit Sungai Limau: CV Dunia Bola
5. Oprit Parit V: CV Nugroho Daya Abadi
6. Oprit Parit Latif: CV Zenth Global IDN
7. Oprit Parit 2: CV Indo Utama Mandiri
8. Oprit Parit 4: CV Excel
9. Oprit Parit 4 Cabang: CV Bumindo Multiculture
10. Oprit Parit Pulau Pinang: CV Gustiranda
11. Oprit Parit Lapis: CV HSI Jabung Construction
Hingga berita ini diterbitkan, pihak konsultan pengawas dan PPK dari dinas terkait belum dapat dimintai konfirmasi mengenai dugaan tersebut.
Masyarakat berharap, Bupati Tanjung Jabung Barat dapat segera turun ke lokasi dan mengevaluasi pekerjaan proyek yang dinilai tidak sesuai harapan. “Jangan sampai niat baik Bupati tercoreng akibat pelaksana proyek yang tidak bertanggung jawab,” tegas warga. (Den/*)